Menjaga Asupan Air Putih Setiap Hari

7 Mei 2024

WhatsApp Image 2024-05-07 at 13.49.25

Air adalah unsur yang dominan menghuni tubuh manusia. Tujuh puluh persen (70%) tubuh manusia adalah cairan. Asupan cairan harian yang cukup, sangat berpengaruh pada kesehatan tubuh manusia. Kekurangan cairan dapat menyebabkan dehidrasi. Selain itu, kesehatan ginjal kita juga terancam apabila kita kurang mengasup cairan.

Minum air putih sebenarnya merupakan hal yang sederhana dan murah. Namun, banyak dari kita yang menyepelekan hal ini. Kita sering abai dengan kebutuhan cairan kita sendiri. Kesibukan biasanya jadi kambing hitam saat kita lupa minum.

Karena itu, kali ini saya ingin membagikan tip menjaga asupan air putih setiap hari, terutama bagi yang belum terbiasa minum air putih.

1. Menghitung kebutuhan air sesuai berat badan

Mungkin selama ini kita mengira minum air putih itu minimal 2 liter sehari. Padahal sebenarnya itu kurang tepat. Bahkan manusia yang berat badannya 50 kg saja harus mengonsumsi minimal 2.100 ml air putih dalam sehari. Dua liter saja masih kurang.

Ada banyak metode menghitung kebutuhan air putih harian. Saya akan menuliskan metode yang menurut saya paling mudah, dan juga direkomendasikan oleh Kementerian Kesehatan, yaitu menggunakan Rumus Holliday Segar:

10 kg pertama = 1 liter air
10 kg kedua = 500 ml air
Sisanya, 20ml/kgBB

Misal, BB= 70kg maka kebutuhan cairan setiap hari adalah:

10 kg pertama = 1.000 ml
10 kg kedua = 500 ml
50 kg sisanya = 50x20ml = 1.000 ml

Total kebutuhan cairan = 2.500 ml setiap hari.

Atau jika dirasa bingung, kita dapat langsung mengikuti panduan Kementerian Kesehatan berikut,

f3e309536e02948a210eba975b8a1369

2. Menyediakan botol minum besar di kantor

Sebagian besar waktu kita dihabiskan di tempat kerja. Karena itu, semisal kebutuhan harian air kita adalah 3 liter, usahakan kita minum 2 liter di kantor. Cara paling efektif untuk dapat minum minimal 2 liter selama di kantor adalah dengan menyediakan botol minum berkapasitas besar.

3302292_6735a508-f98d-4fce-be92-99fbbba08977

Kapasitas minimal botol yang ditaruh di kantor adalah 1 liter atau 1.000 ml. Kalau bisa, sediakan botol berukuran 2 liter atau 2.000 ml. Tujuannya agar kita dapat mengingat berapa kali kita mengisi botol tersebut. Botol berkapasitas lebih kecil akan lebih sering diisi ulang sehingga kita mungkin lupa sudah berapa kali isi ulang. Belum lagi jika tempat isi ulang air jauh dari kursi kita, kita akan malas mengisi botol kosong kembali.

Jika kita tidak terbiasa minum dari botol, tak masalah. Tuang saja air di botol ke gelas air minum kita. Yang penting posisi air masih di jangkauan tangan kita sehingga kita tak punya alasan untuk tidak minum secara rutin.

3. Minum sedikit lebih banyak tapi sering

Apabila kita belum terbiasa minum air sesuai kebutuhan tubuh, mungkin karena selama ini Cuma minum 2 liter sehari tapi ternyata kebutuhan tubuh 3 liter, jangan dipaksakan langsung minum banyak.

WhatsApp Image 2024-05-07 at 13.45.20

Menambah volume minuman akan membuat kita cepat lembung dan malas melanjutkan minum. Cukup tambahkan sedikit demi sedikit. Bisa berupa volume, misalnya yang biasanya minum 1/2 gelas tiap kali minum, kini ditingkatkan menjadi ¾ gelas tiap kali minum. Atau bisa juga mempersering intensitas minum, misalnya biasanya minum tiap 3 jam, sekarang minum tiap 2,5 jam. Lama kelamaan, tubuh akan terbiasa dengan banyaknya asupan minum yang kita konsumsi.

4. Bersiap lebih sering buang air kecil

Bagi yang baru mulai minum banyak, pasti akan merasakan ingin buang air kecil lebih sering. Hal ini wajar. Selama ini tubuh hanya mengenali bahwa tubuh kita hanya membutuhkan 2 liter perhari, tiba-tiba input cairan hari ini jadi 3 liter. Tubuh akan menganggap 1 liter sisanya itu buangan alias tidak berguna.

e6e1b8489559ff1c473bac7ff0311212

Hal ini bukan masalah dan wajar. Teruskan saja minum sesuai kebutuhan. Anggap BAK yang sering itu sebagai jadwal detoksifikasi tubuh. Sehingga kita dapat menikmati proses adaptasi tubuh kita. Proses ini tidak akan berlangsung lama. Beberapa orang hanya butuh 2-3 hari dalam beradaptasi. Beberapa lainnya 5-6 hari. Paling lama seminggu, tubuh akan beradaptasi dengan jumlah masukan cairan yang baru.

5. Konsisten

Tip terakhir yang dapat saya bagikan adalah konsistensi. Lakukan tiap hari jangan berhenti sehingga tubuh kita terbiasa akan pola baru ini. Untuk mencapai konsistensi ini, kita dapat meminta bantuan pada gawai pintar yang menemani kita sehari-hari. Kita dapat memasang alarm untu jadwal minum di ponsel kita. Kita juga dapat memasang aplikasi khusus, biasanya penghitung kalori atau pelacak puasa intermiten, untuk mengetahui masukan cairan yang sudah kita konsumsi.

Screenshot_2024-05-07-07-25-13-45Screenshot_2024-05-07-07-25-18-16

Demikian tip menjaga asupan air putih setiap hari. Semoga hal ini bermanfaat bagi para pembaca. Tetap sehat dan bahagia. ❤️


Berburu Gratisan di Hari Ulang Tahun

6 Mei 2024

Walaupun ulang tahun saya sudah lama lewat, saya masih ingin membagikan kesenangan-kesenangan di hari ulang tahun yang saya tahu.

Tahukah kamu bahwa di hari ulang tahun, kita bisa mendapatkan makanan gratis? Siapa yang menolak gratisan? Hahaha.

Mungkin tulisan saya tidak mencakup semua informasi gratisan di hari ulang tahun, tetapi saya mencoba merangkum yang saya tahu. Paling tidak, di hari ulang tahun, kita bisa makan tiga kali sehari secara gratis. Hehehe.

1. Sarapan

Fore Coffee

doubleicedshaken173

Kita bisa mendapatkan voucher kopi gratis di hari ulang tahun apabila kita mengunduh aplikasi Fore. Di hari ulang tahun, kita akan mendapatkan voucher kopi gratis tersebut.

Kopi Fore sudah bersaing dengan kopi lokal lainnya. Rasanya khas dan menurut saya berhasil mengalahkan rasa kopi internasional yang kita kenal. Saya menyukai rasa khas kopi Fore ini.

2. Makan siang

Double U Steak by Chef Widi

WhatsApp Image 2024-04-27 at 23.13.11

Satu porsi sirloin Australia akan kita dapatkan secara gratis di hari ulang tahun kita. Syaratnya hanya menunjukkan KTP saja dan tidak ada minimal pembelian. KTP akan disimpan sampai kita membayar tagihan. Membayar tagihan untuk apa? Tentu saja untuk steak yang dipesan oleh teman-teman atau keluarga yang kita traktir makan steak di Double U Steak, donk. Hehehe.

Selain seporsi sirloin steak, kita juga akan mendapatkan Birthday Cake yang sungguh manis.

WhatsApp Image 2024-04-27 at 23.13.11 (1)

Sebenarnya birthday cake ini disertai lilin sekaligus dinyalakan. Namun saat saya berulang tahun kemarin, kami menolak lilinnya.

Double U Steak by Chef Widi merupakan steak yang saat ini menempati perinkat nomor satu menurut saya. Steaknya enak dan dagingnya lembut. Rasanya khas dan tidak pernah ebrubah walaupun saya mengonsumsinya dari restoran mana saja. Saat ini, Double U Steak by Chef Widi buka di Depok, Bekasi, dan Tangerang Selatan.

3. Kudapan sore

Alfagift

vidma_recorder_06052024_162557

Untuk kkudapan sore, kita dapat memanfaatkan promo khusus ulang tahun dari Alfagift. Cukup mengunduh aplikasinya, dan kita akan mendapatkan surel ucapan selamat ulang tahun sekaligus harga khusus untuk digunakan di hari ulang tahun. Lumayan, beli keripik dengan harga super duper murah khusus hari ini.

Selain itu, kita dapat membeli berbagai kebutuhan rumah di aplikasi ini. Pihak Alfa akan langsung mengantarkan pesanan kita ke rumah. Dengan nominal pembelian tertentu, ongkos kirim pengantaran menjadi gratis.

4. Makan malam

Shaburi

281146d992000b30cbfa393abbf88141

Untuk makan malam, kita dapat menngajak keluarga atau teman kita ke Shaburi. Di Shaburi, kita dapat makan gratis dengan minimal membawa tiga orang lainnya. Beli tiga gratis satu untuk yang berulang tahun.

Shaburi adalah restoran jepang yang menjual makanan “shabu” alias rebus-rebusan dengan konsep All You Can Eat (ambil sendiri sepuasnya). Syaratnya hanya menunjukkan KTP saja. Ingat, apa yang kita ambil harus kita habiskan. Karena jika ada sisa, kita harus membayar untuk sisa makanan yang tidak kita habiskan.

Di Shaburi, setiap orang mendapatkan kompor dan panci masing-masing. Karenanya, setiap orang bertanggung jawab atas makanan yang dimasak masing-masing. Kita tidak perlu memikirkan orang lain dan fokus dengan makanan kita.

5. Kudapan tengah malam

Ta Wan

FyIvIq7aEAAEWeF

Siapa pun yang berulang tahun akan mendapatkan Mi Gireng Ulang Tahun dari Ta Wan. Suartanya hanya KTP dan tidak ada minimal pembelian. Tapi, masa sih nggak mau mentraktir teman-teman atau keluarga di sini?

Ta Wan adalah restoran yang menjual masakan khas Cina. ada bakmi, bubur, kwetiau, dan lain-lain. Rasanya khas dan sudah sangat sesuai dengan lidah Indonesia. Apalagi kalau gratis, pasti lebih enak. Hehe.

Demikian informasi makanan gratisan di hari ulang tahun kita. Ulang tahun kan cuma setahun sekali, boleh juga berburu gratis makanan di hari itu. Yang penting kita sehat, bahagia, dan umur kita berkah. Aamiin.

Selamat ulang tahun untuk yang berulang tahun hari ini. Selamat berburu makanan gratisan. Juga, selamat menempuh perjalanan mengelilingi matahari berikutnya. ❤


Lebaran di Bukittinggi

29 April 2024

IMG20240410084537

“Meskipun terlambat, selamat hari raya idulfitri 1 Syawal 1445 Hijriah.”

Maaf, bukan saya ingin mengulik luka lama, ini murn kebetulan belaka, hehehe.

Jadi, tahun ini saya dan keluarga merayakan lebaran idulfitri di rumah mertua di Bukittinggi. Mertuanya mertua saya, ibu dan ayah dari suami saya. Kakek dan nenek dari anak saya.

Lebaran di Bukittinggi sudah pasti penuh dengan budaya dan adat Minang. Apalagi Mama adalah tetua adat. Orang kurai kalau mereka bilang. Mama merupakan orang yang paling tua, dan semua kemenakannya datang ke rumah mengunjungi Mama.

IMG20240410084631

Tidak ada budaya sungkem di Minang. Setelah dari masjid, kami hanya cium tangan orang yang lebih tua dan minta maaf. Setelah semua bermaafan, kami menggelar lauk pauk di lantai, dan makan bersama.

IMG20240412103718

Lauk pauk dalam bahasa Minang disebut SAMBA. Iya, lagu sambalado itu artinya lauk bersambal, karena lado artinya sambal. Semua samba diseprah (diatur di lantai) untuk kami makan bersama.

Ada banyak sekali samba. Perempuan berperan mengambil nasi jika mau habis dan membantu ini itu. Peran laki-laki adalah makan. Iya, meski Minang bertradisi matrilineal, budaya patriaki sangat lekat di sana. Dapur hanya untuk perempuan. Proses memasak, menyajikan, mengisi ulang, sampai mencuci piring kotor, semua diserahkan pada perempuan. Yah, tidak cuma di Minang sih, di seluruh Indonesia juga demikian, bukan?

Tapi alhamdulillah, kami bahagia melakukannya. Karena peran laki-laki adalah makan, maka mereka wajib menemani tamu untuk makan. Tak peduli mereka sudah makan atau belum. Tak peduli berapa kali mereka sudah makan. Tetap harus menemani tamu makan bersama. Perempuan? tinggal sembunyi saja di dapur, hehehe.

Di hari pertama lebaran, tamu datang silih berganti. Total kami melakukan 4 sesi makan besar. Beberapa keluarga yang datang sering disatukan kegiatan makannya. Karenanya, hanya ada empat sesi makan dari pagi hingga sore. Iya, hanya hingga sore.

Di hari kedua lebaran, masih banyak tamu yang datang. Namun, sesi makan hanya 3 kali saja. Di hari ketiga, sesi makan menjadi dua kali. Di hari keempat, kami yang anak muda mengunjungi Bako.

Bako itu apa? Bako adalah keluarga dari ayah. Karena Minang menganut matrilineal dan matrilokalitas, suami akan masuk dan tinggal di keluarga istri. Anak mengikuti garis ibunya. Sehingga keluarga suami menjadi keluarga luar yang disebut Bako.

Berkunjung ke rumah Bako artinya makan banyak. Dilarang makan sedikit jika di rumah Bako. Karena itu, aku selalu menyiapkan diri untuk tidak makan dulu sebelum ke rumah Bako, hahaha.

IMG20240410101206

Lebaran di Bukittinggi memang identik dengan makan. Namun kami sangat menyukai setiap momen di sana.

Sekali lagi, meski terlambat, selamat lebaran.

Cuplikan layar 2024-04-29 162310


Welcome to Yeptirani 4.0

27 April 2024

Today is my birthday.

WhatsApp Image 2024-04-27 at 23.13.11 (1)

Hari ini adalah hari ulang tahunku. Hari ini, empat puluh tahun yang lalu, aku dilahirkan oleh ibuku yang kini berusia enam puluh satu tahun. Hari ini, tepat empat puluh kali aku telah mengelilingi matahari.

Dan hari ini, sebagai kado untuk diriku, aku mencari Birthday Steak di Double U Steak Depok.

WhatsApp Image 2024-04-27 at 23.13.11

Aku ingin mengapresiasi diriku yang telah bertahan hingga detik ini. Diriku yang tidak menyerah belajar berjalan walau selalu terjatuh. Diriku yang terus berusaha melafalkan seluruh huruf dengan lidah yang pendek. Diriku yang belajar membaca di usia tiga tahun, dan merengek ingin masuk sekolah. Diriku yang tidak menolak ketika dipindahkan dari Kelas Bermain yang penuh mainan ke Kelas Nol Kecil yang mulai belajar.

Aku juga ingin mengapresiasi diriku yang selamat dari perundungan di sekolah, baik sekolah dasar maupun sekolah menengah pertama, karena tubuhku paling kecil. Diriku yang bersikap cuek dan masa bodoh dengan sekitar, karena dari awal tidak pernah dilibatkan di suatu urusan “orang dewasa”. Diriku yang jika menginginkan sesuatu, maka aku usahakan sendiri keinginan itu, tanpa mengandalkan orang lain. Diriku yang terlalu dini dianggap dewasa dan mandiri oleh orang-orang di sekitarku.

Aku ingin mengajak diriku yang sekarang, untuk memaafkan diriku yang dulu. Diriku yang lemah, takut pada “orang tua” di sekitarku. Diriku yang dianggap beruntung karena “pernah merasakan kasih sayang ayah, sedang adiknya tidak pernah” sehingga perlakuan orang dewasa di sekelilingku berbeda antara padaku dan pada adikku. Diriku yang uang koleksinya dicuri oleh kakak ibuku untuk membayar becak, dan diganti dengan uang lain, yang walau nilai nominalnya sama, tapi tidak bisa dikoleksi. Diriku yang memendam amarah karena kakak ibuku itu bukannya minta maaf padaku, malah memarahiku karena aku menaruh dompet sembarangan.

Aku ingin mengajak diriku untuk memaafkan orang-orang kejam di sekelilingku. Orang yang meludahiku karena aku belum mau mandi. Orang yang mencuri uang koleksi didompetku. Orang yang seharusnya jadi cinta pertamaku tetapi meninggalkanku dengan janji-janji palsu (nanti Ayah belikan boneka barbi, ya – tapi cuma janji palsu!). Orang yang berjanji akan mengunjungiku saat kuliah tapi tak kunjung datang hingga aku lulus. Aku ingin mengajak diriku memaafkan mereka.

Usiaku sudah menginjak fase kedua kehidupan. Life begins at forty. Hidup dimulai di usia empat puluh. Saat ini, hidupku di mulai. Aku harus lebih banyak beribadah dan lebih menyayagi diriku sendiri.

Welcome to Yeptirani 4.0


Cerita Perjalanan Menuju Bukittinggi

10 April 2024

Dear all,

Kali ini aku ingin berbagi kisah perjalananku menuju Bukittinggi, dari Jakarta.

Idulfitri tahun ini aku habiskan di kampung halaman suamiku di Bukittinggi. Seharusnya dari Jakarta, kami akan naik pesawat udara ke Padang, kemudian dilanjutkan dengan perjalanan darat ke Bukittinggi. Namun tahun ini, perjalanan akan ditempuh lewat Pekanbaru.

Ada beberapa alasan mengapa kami memilih Kota Pekanbaru sebagai kota transit. Salah satu alasannya adalah karena kami tidak kebagian tiket pesawat ke Padang. Jika pun ada, harganya sangat-sangat mahal dan kami merasa tidak sanggup membelinya.

Alasan lainnya adalah gunung Merapi yang batuk-batuk menyebabkan jalan dari Padang ke Bukittinggi terputus karena adanya longsor lahar dingin. Debu Merapi ke mana-mana dan sampai membuat Bandara Internasional Minangkabau (BIM) ditutup untuk sementara waktu.

Alasan berikutnya adalah karena akses dari Pekanbaru ke Bukittinggi juga tidak sulit. Hampir sama dengan akses dari Padang ke Bukittinggi. Kami menyewa mobil untuk mengantar kami dari bandara ke rumah mertua.

Perjalanan dari Depok (maaf, bukan Jakarta) dimulai di pagi hari. Adiku bersama suami, anak, dan ibuku mengantar kami ke Tangerang, tempat bandar udara Soekarno-Hatta berada. Kami berangkat dari terminal 2D Domestik. Perjalanan pagi di mobil, cukup seru. Anakku langsung tidur, sementara adik sepupunya heboh bertanya ini dan itu ayahnya.

Sesampainya di bandara Soekarno-Hatta, kami langsung mengambil troli untuk lapor masuk. Ternyata Batik Air, pesawat yang akan kami tumpangi, menerapkan kebijakan Check-in Online atau lapor masuk secara daring. Kami baru tahu hal ini. Kami pun lapor masuk melalui internet dan tidak kebagian kursi yang sejajar. Kami pun duduk terpisah jauh. Karena anakku sudah cukup besar untuk duduk terpisah, kami ambil kursi tersebut. Ini cuma 1 jam 25 menit perjalanan saja kok, tidak lama.

WhatsApp Image 2024-04-08 at 12.22.16 (2)

Perjalanan menuju ruang tunggu boarding sangat panjang. Bahkan saat kami sudah berjalan puluhan menit, papan petunjuk masih menunjukkan bahwa pintu D1-D7 masih harus ditempuh 3-5 menit lagi.

WhatsApp Image 2024-04-08 at 12.22.16

Benar-benar panjang dan melelahkan. Untung saja kami tidak membawa barang yang berat. Hanya laptop di tiap tas, dan barang-barang penting lainnya. Setelah berjalan beberapa menit lagi, kami pun tiba di ruang tunggu boarding. Pesawat kami mengalami keterlambatan selama 40 menit.

WhatsApp Image 2024-04-08 at 12.22.15 (1)

Syukurlah, tak perlu terlalu lama menunggu. Pesawat kami tidak ditunda lagi, dan kami diizinkan masuk pesawat. Suamiku mengajakku untuk buru-buru masuk pesawat karena tempat duduk kami jauh terpisah. Ini supaya beliau dapat membantuku dan anakku menyimpan barang-barang kami dengan benar di bagasi kabin.

WhatsApp Image 2024-04-08 at 12.22.15

Setelah setengah jam menunggu, pesawat pun berangkat. Kemudian setelah satu jam empat puluh menit, pesawat akhirnya mendarat. Pukul setengah dua siang, aku menunggu bagasiku datang. Kami tiba di Pekanbaru, Riau.

WhatsApp Image 2024-04-08 at 12.22.14

Penjemput kami telah menunggu di luar. Sebelum kami bertolak ke Bukittinggi, kami menjalankan salat Zuhur dan Asar sejenak di masjid terdekat. Kemudian kami berangkat ke Bukittinggi lewat jalan tol.

WhatsApp Image 2024-04-08 at 12.22.13

Perjalanan dari Pekanbaru ke Bukittinggi ditempuh dalam waktu enam jam. Kami sempat berhenti di rumah makan untuk makan malam setelah seharian berpuasa. Hujan juga turun dengan deras. Cuaca sangatlah dingin. Suamiku dengan tegas memberi instruksi agar aku memakai jaket dan memasang resletingnya.

Pukul delapan malam kami tiba di rumah mertuaku. Lelah, tetapi bahagia. Perjalanan ini merupakan petualangan baru untukku. Dan aku merasa layak untuk diceritakan.

Cuplikan layar 2024-04-09 101755


Edisi Pulang Kampung ke Bukittinggi

9 April 2024

Alhamdulillah, tabarakallah. Tahun ini masih dikasih kesempatan oleh Allah subhanawataala untuk pulang ke kampung suami di Bukittinggi. Pulang ke Bukittinggi bukan hanya pulang ke kampung “orang” buatku, tetapi juga pulang ke kampung anakku, dan pulang menemui orang tua keduaku.

Sejak menikah lima belas tahun yang lalu, mama dan papa mertua tidak pernah menganggapku hanya sekadar sebagai menantu. Aku merasa seperti anak untuk mereka. Aku diberi kamar sendiri di lantai 2, di mana ada kamar mandi sendiri di sana. Dengan itu, aku merasa nyaman. Karena aku yang berhijab ini masih punya kebebasan membuka hijab di lantai 2.

Hanya ada satu kamar di lantai 2. Ada ruang duduk dan kamar mandi, juga dua teras, depan dan belakang. Semua seakan-akan milikku sendiri karena anggota keluarga lain merasa malas naik tangga ke lantai atas.

Sejujurnya, pemberian kamar di lantai 2 ini salah satu penyebab aku betah di rumah mertua. Juga memberiku pelajaran agar aku, nantinya, memberikan ruang privasi juga untuk menantuku kelak. Karena jika menantu betah di rumah mertua, anak kita akan sering pulang.

Pulang kampung ke Bukittinggi ini aku lakukan setiap dua tahun. Bergantian dengan pulang kampung ke Madura menemui orang tuaku. Dan sejujurnya, aku lebih menikmati edisi pulang ke rumah mertua ketimbang ke rumah sendiri. Karena semua rencana perjalanan ke rumah mertua aku atur sendiri. Berbeda bila aku pulang ke rumahku. Semua rencana perjalanan diatur ibuku dan kami hanya perlu mengikutinya saja.

Selama di rumah mertua, aku juga tidak pernah secara terpaksa bekerja. Aku masih bisa bangun siang. Aku juga masih bisa malas-malasan. Hanya saja, suamiku suka protes kalau aku malas-malasan sementara ibunya sibuk di dapur untuk menyiapkan makanan buat sekeluarga. Dipikir-pikir, kurang ajar juga diriku ini. Jadi, aku turun dan membantu sebisaku.

Mama mertua hampir tak pernah menyuruhku mengerjakan sesuatu kecuali aku menawarkannya. Apalagi beliau tahu bahwa aku tak suka memasak. Beliau tidak pernah meminta bantuanku untuk memasak. Aku saja yang menawarkan diri.

Kerjaku paling-paling mencuci pakaianku dan keluargaku saja, menjemurnya, melipatnya, dan menyetrikanya bila harus disetrika. Ketahuilah, pekerjaan-pekerjaan itu bukan pekerjaan rutinku. Aku tak pernah mencuci, menjemur, melipat, dan menyetrika pakaian sendiri di rumah. Mama mertuaku tahu itu. Beliau tahu bahwa di rumahnya, aku harus turun ke ruang penatu untuk mencuci, menjemur, melipat, dan menyetrika pakaian anak dan cucunya. Karenanya, aku tidak pernah disuruh bekerja di luar itu. Aku bekerja hanya bila aku menawarkan diri.

Yah, kan, kamarku di lantai atas dan ruang penatu di lantai bawah. Daripada aku turun naik saat menunggu mesin cuci selesai beroperasi, lebih baik aku membantu mertuaku di dapur. Bisa menambah nilai plus sebagai menantu pula.

Mama mertua juga selalu memasak masakan padang kesukaanku, sampadeh daging dengan penuh daging berlemak. Beliau sering dengan sengaja memilih daging itu karena aku suka makan sampadeh daging berlemak. Padahal seharusnya tidak begitu. Sampadeh daging seharusnya dagingnya seperti daging rendang yang tidak ada lemaknya.

Aku benar-benar suka pulang ke rumah mertuaku. Aku merasa sedang liburan di sini. Aku pun belajar, untuk memperlakukan menantuku nanti seperti mertuaku memperlakukanku. Agar menantuku betah dan anakku jadi sering pulang.

Cuplikan layar 2024-04-08 164516


Buka Bersama atau Perpisahan?

8 April 2024

Beberapa hari yang lalu, Kepala Bidangku mengumumkan akan ada buka puasa bersama di ruangan kami. Aku bingung, bagaimana ini? aku tidak pernah meninggalkan Zimam untuk buka puasa sendiri. Karenanya, aku selalu langsung pulang setelah dari kantor. Tapi sekarang, aku harus membiarkannya buka puasa sendiri. Agak sedih rasanya.

Aku menghubungi ibuku. Apa bisa beliau mengajak cucunya berbuka di rumahnya. Beliau setuju, aku pun lega. Aku pun tetap di kantor dan berbuka.

Ternyata buka bersama kali ini bukan sekadar berbuka bersama-sama saja. Buka bersama kali ini sekaligus acara pelepasan kepala seksiku yang baru saja ditugaskan di tempat lain. Ya, aku akan segera berganti pimpinan.

Aku adalah bendahara pemegang uang kas di ruanganku. Karenanya tugasku bukan hanya mengumpulkan dana sumbangan tetapi juga pada menagihnya kepada seluruh pegawai. Kata teman-teman, selama aku jadi bendahara, dana terkumpul dengan mudah karena aku tak segan menagih, hahaha.

Acara buka bersama ini dipanitiai oleh pegawai kami sendiri. Jadi memang agak menguras energi. Untung ada Mbak Gina yang bergerak cepat memesan ke sana dan ke mari. Pak Kabid minta menunya sate. Itu menu mahal, Bapak…. TT

Belum lagi kenyataan bahwa satenya belum dibakar saat kami menjemputnya ke warung. Padahal menurut perjanjian, sate harus tiba di tempat kami pukul lima sore. Aduh ini bagaimana, sih?

Untung saja salah satu pegawai, Mas Angga, berinisiatif membeli gorengan. Dan OB ruangan kami berinisiatif membuatkan teh hangat. Kami bisa membatalkan puasa di saat yang tepat.

Acara perpisahan pun dimulai. Dari sambutan kepala Bidang, sambutan perwakilan pegawai, hingga sambutan Pak Wanto yang dimutasi ke tempat lain.

IMG-20240404-WA0029

Kemudian juga ada penyerahan hadiah untuk Pak Wanto yang sudah membantu pekerjaan kami dengan sangat baik.

IMG-20240404-WA0028

“Terima kasih, Pak Wanto, atas bimbingannya selama Bapak jadi kepala seksi saya. Mohon maaf apabila saya punya kesalahan pada Bapak, semoga ke depannya kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi,” begitu isi sambutanku mewakili pegawai ruangan kami.

Setelah selesai acara perpisahan di ruangan, keesokan harinya, Bu Kanwil meminta kami berkumpul di Aula Lantai 7 untuk mengadakan buka bersama dan perpisahan pegawai juga. Kembali aku menitipkan Zimam ke ibuku dan aku berbuka di kantor. Dua hari berturut-turut aku berbuka di kantor dan pulang malam. Sungguh melelahkan.

Untuk Pak Wanto yang ditugaskan di tempat baru, terima kasih atas bimbingan selama ini. Semoga sukses dan sehat selalu. Aamiin.

Cuplikan layar 2024-04-08 121447