Pulang ke Cibubur Lewat Rute Baru (Kampung Rambutan)

Hari Rabu lalu, aku pulang lewat rute lain. Sekalian mencoba rute yang belum pernah kulewati.

Sebenarnya, alasan utama aku jalan-jalan dulu sebelum pulang adalah karena tidak ada orang di rumah yang menungguku pulang, hahaha. Suamiku sudah jelas, selalu pulang malam. Anakku, Zi, sedang ada acara menginap di sekolahnya. Jadi, malam itu aku akan sendirian di rumah. Yah, sekalian saya aku jalan-jalan, kan?

Biasanya, rute pulangku adalah BRT Transjakarta dari halte Bidara Cina ke arah Cawang Ciliitan, lalu ganti bus ke arah Cibubur. Kadang aku pulang dengan naik LRT. Aku naik BRT Transjakarta ke halte Cawang (dulu BNN), lalu menuju ke stasiun LRT Cawang dan naik LRT ke arah Harjamukti.

Dan, ternyata perjalanan pulang lewat rute baru sangatlah menyenangkan. Lebih dari yang kubayangkan. Sederhana, memang. Namun buatku ini mengesankan. Aku suka pengalaman ini.

Pertama dari kantorku, aku naik BRT Transjakarta dari halte Bidara Cina. Biasanya aku akan naik jurusan apa pun yang melewati halte Cawang Cililitan (dulu halte BKN), untuk ganti bu ke arah Cibubur. Namun kali ini, aku sengaja naik bus jurusan Kampung Melayu-Kampung Rambutan via Tol HEK. Sengaja aku mencari bus yang lewat Tol HEK, karena aku penasaran rute apa saja yang akan dilewati.

Bus Transjakarta yang aku naiki, masuk tol Jagorawi lewat Cawang. Tepat setelah berhenti sejenak di halte Cawang Sentral (dulu UKI). Dari halte tersebut, bus langsung masuk tol. Peristiwa masuknya bus Transjakarta langsung dari halte Cawang Sentral ke jalan tol pasti merupakan peristiwa yang menjengkelkan untuk pengemudi kendaraan bermotor lainnya. Karena bus yang tadinya ada di ruas paling kanan jalan, langsung memotong arus dan belok kiri secara tajam untuk masuk jalan tol. Bus akan menghalangi jalannya kendaraan bermotor lain untuk sesaat. Dan, sebagai orang yang kadang mengendarai mobil atau motor, aku bisa merasakan kejengkelan itu, hehe.

Setelah masuk jalan tol, bus akan keluar tol dari pintu tol Ramp Taman Mini 2. Kemudian akan belok kiri dan menuju persimpangan HEK. Setelah itu, bus menempati rute koridor 7 Transjakarta Kampung Melayu-Kampung Rambutan biasa. Lewat halte Pasar Induk, Trikora, Flyover Raya Bogor, Tanah Merdeka, dan terakhir, terminal Kampung Rambutan.

Ini kali pertamaku tiba di terminal Kampung Rambutan dengan naik bus Transjakarta. Ternyata Kampung Rambut itu sangat sepi, ya. Aku kaget. Karena di bayanganku, terminal Kampung Rambutan ini sama seperti terminal Lebak Bulus, Pulo Gadung, Blok M, dan terminal-terminal lain yang penuh sesak dengan kendaraan yang terparkir dan menunggu giliran berangkat lagi. Ternyata tidak begitu. Terminal Kampung Rambutan benar-benar sepi. Terutama di bagian halte bus. Suasananya mirip dengan halte BRT Ancol (dekat Dufan).

Begitu aku turun di halte Kampung Rambutan, aku langsung mencari bus ke arah Cibubur. Jurus utamaku adalah bertanya pada Pramusapa yang bertugas di halte.

“Mbak, kalau mau ke Cibubur, naik dari mana, ya?” tanyaku.

“Oh, bukan di sini, Bu. Di Tanah Merdeka sana. Ibu naik bus lagi aja ke arah Tanah Merdeka.” jawab Mbak Pramusapa.

Oh, rupanya aku salah turun. Pantas saja di halte Tanah Merdeka banyak sekali penumpang yang turun. Lebih banyak dari halte terakhir Kampung Rambutan.

Akhirnya aku naik bus lagi ke arah Kampung Melayu untuk turun di halte Flyover Raya Bogor. Kenapa tidak langsung ke halte Tanah Merdeka? Karena halte itu terpisah antara yang menuju Kampung Melayu dan Kampung Rambutan.

Sesampainya di halte Flyover Raya Bogor, aku menyeberah untuk kembali naik bus ke arah Tanah Merdeka. Kemudian di sana, aku keluar halte. Setelah bertanya pada Pramusapa di sana, aku ditunjukkan ke antrean orang-orang yang menunggu bus di seberang jalan.

“Mereka semua menunggu bus ke Cibubur,” jelas Pramusapa itu.

Aku pun menyeberang dan bergabung dengan mereka.

“Mbak, kalau mau ke Cibubur, nunggu busnya di sini, kan?” tanyaku pada sembarang orang yang ada di sana.

“Iya, nanti kita naik bus 7V,” jawabnya ramah.

Setelah sekitar 30 menit, akhirnya bus tersebut datang. Calon penumpang sudah antre membentuk satu barisan untuk naik bus. Yang aku suka dari penumpang bus adalah mereka terbiasa tertib dan membentuk antrean satu baris. Tidak berebutan.

Bus langsung masuk tol setelah dari Tanah Merdeka. Kembali aku menikmati pemandangan rute baru

IMG20240402173619

Bus keluar tol dari pintu Cibubur dan berhenti di halte Buperta Cibubur. Kemudian jalan lagi dan berhenti di halte Cibubur Junction. Di situlah aku turun.

IMG20240402174533

Setelah turun dari bus, petualanganku berlanjut di Cibubur Junction. Nanti akan kutulis di post berikutnya.

Secara keseluruhan, aku menikmati perjalananku kali ini. Walau salah turun halte, walau harus naik turun bus, aku menikmatinya. Pengalaman baru yang sejujurnya, bukan seperti diriku biasanya. Ya, aku keluar dari zona nyamanku saat melakukan perjalanan ini.

Terima kasih telah membaca kisahku di Catatan Harian Yeptirani. Aku akan tulis kisah-kisah lain di post berikutnya. Sampai Jumpa.

Cuplikan layar 2024-04-06 130124

Tinggalkan komentar