Cerita Perjalanan Menuju Bukittinggi

10 April 2024

Dear all,

Kali ini aku ingin berbagi kisah perjalananku menuju Bukittinggi, dari Jakarta.

Idulfitri tahun ini aku habiskan di kampung halaman suamiku di Bukittinggi. Seharusnya dari Jakarta, kami akan naik pesawat udara ke Padang, kemudian dilanjutkan dengan perjalanan darat ke Bukittinggi. Namun tahun ini, perjalanan akan ditempuh lewat Pekanbaru.

Ada beberapa alasan mengapa kami memilih Kota Pekanbaru sebagai kota transit. Salah satu alasannya adalah karena kami tidak kebagian tiket pesawat ke Padang. Jika pun ada, harganya sangat-sangat mahal dan kami merasa tidak sanggup membelinya.

Alasan lainnya adalah gunung Merapi yang batuk-batuk menyebabkan jalan dari Padang ke Bukittinggi terputus karena adanya longsor lahar dingin. Debu Merapi ke mana-mana dan sampai membuat Bandara Internasional Minangkabau (BIM) ditutup untuk sementara waktu.

Alasan berikutnya adalah karena akses dari Pekanbaru ke Bukittinggi juga tidak sulit. Hampir sama dengan akses dari Padang ke Bukittinggi. Kami menyewa mobil untuk mengantar kami dari bandara ke rumah mertua.

Perjalanan dari Depok (maaf, bukan Jakarta) dimulai di pagi hari. Adiku bersama suami, anak, dan ibuku mengantar kami ke Tangerang, tempat bandar udara Soekarno-Hatta berada. Kami berangkat dari terminal 2D Domestik. Perjalanan pagi di mobil, cukup seru. Anakku langsung tidur, sementara adik sepupunya heboh bertanya ini dan itu ayahnya.

Sesampainya di bandara Soekarno-Hatta, kami langsung mengambil troli untuk lapor masuk. Ternyata Batik Air, pesawat yang akan kami tumpangi, menerapkan kebijakan Check-in Online atau lapor masuk secara daring. Kami baru tahu hal ini. Kami pun lapor masuk melalui internet dan tidak kebagian kursi yang sejajar. Kami pun duduk terpisah jauh. Karena anakku sudah cukup besar untuk duduk terpisah, kami ambil kursi tersebut. Ini cuma 1 jam 25 menit perjalanan saja kok, tidak lama.

WhatsApp Image 2024-04-08 at 12.22.16 (2)

Perjalanan menuju ruang tunggu boarding sangat panjang. Bahkan saat kami sudah berjalan puluhan menit, papan petunjuk masih menunjukkan bahwa pintu D1-D7 masih harus ditempuh 3-5 menit lagi.

WhatsApp Image 2024-04-08 at 12.22.16

Benar-benar panjang dan melelahkan. Untung saja kami tidak membawa barang yang berat. Hanya laptop di tiap tas, dan barang-barang penting lainnya. Setelah berjalan beberapa menit lagi, kami pun tiba di ruang tunggu boarding. Pesawat kami mengalami keterlambatan selama 40 menit.

WhatsApp Image 2024-04-08 at 12.22.15 (1)

Syukurlah, tak perlu terlalu lama menunggu. Pesawat kami tidak ditunda lagi, dan kami diizinkan masuk pesawat. Suamiku mengajakku untuk buru-buru masuk pesawat karena tempat duduk kami jauh terpisah. Ini supaya beliau dapat membantuku dan anakku menyimpan barang-barang kami dengan benar di bagasi kabin.

WhatsApp Image 2024-04-08 at 12.22.15

Setelah setengah jam menunggu, pesawat pun berangkat. Kemudian setelah satu jam empat puluh menit, pesawat akhirnya mendarat. Pukul setengah dua siang, aku menunggu bagasiku datang. Kami tiba di Pekanbaru, Riau.

WhatsApp Image 2024-04-08 at 12.22.14

Penjemput kami telah menunggu di luar. Sebelum kami bertolak ke Bukittinggi, kami menjalankan salat Zuhur dan Asar sejenak di masjid terdekat. Kemudian kami berangkat ke Bukittinggi lewat jalan tol.

WhatsApp Image 2024-04-08 at 12.22.13

Perjalanan dari Pekanbaru ke Bukittinggi ditempuh dalam waktu enam jam. Kami sempat berhenti di rumah makan untuk makan malam setelah seharian berpuasa. Hujan juga turun dengan deras. Cuaca sangatlah dingin. Suamiku dengan tegas memberi instruksi agar aku memakai jaket dan memasang resletingnya.

Pukul delapan malam kami tiba di rumah mertuaku. Lelah, tetapi bahagia. Perjalanan ini merupakan petualangan baru untukku. Dan aku merasa layak untuk diceritakan.

Cuplikan layar 2024-04-09 101755


Liburan yang (InsyaAllah) Diberkahi

29 Agustus 2011

Alhamdulillah, dalam liburan kali ini begitu banyak kemudahan kami terima, mulai dari pemesanan tiket, sampai perjalanan dan tiba ke tujuan.

Libur lebaran tahun ini kami habiskan di tempat orang tuaku tinggal, Bangkalan, Madura. Alasannya adalah karena aku sudah 3 kali lebaran tidak berlebaran di rumah orang tua. Memang sih, orang tuaku yang datang ke Pangkalpinang, tempat aku berdomisili. Namun, tetap saja, beda rasanya berlebaran di rumah orang tua dan mengunjungin sanak saudara dengan berlebaran bersama orang tua di kampung orang.

Ditambah lagi, Ayah Zee sudah dua kali pulang ke rumah orang tuanya dan kami juga sudah berkunjung ke sana. Jadi, makin banyaklah alasan aku pulang ke rumah orang tuaku ^_^

Pemerintah menjadwalkan libur lebaran dimulai sejak tanggal 29 Agustus 2011. Artinya, kami bisa pulang sejak tanggal 26 Agustus 2011 (Jumat sore). Tapi aku menemukan promo tiket Garuda di internet dan mengambilnya. Sekitar 650 ribu rupiah untuk 2 orang (ditambah infant 42.000) untuk perjalanan Pangkalpinang-Jakarta pada tanggal 24 Agustus. Kami harus cuti 2 hari sebelum cuti bersama. It’s okay! Yang penting murah! Garuda gitu loh! :p

Sementara teman2 lainnya dapat tiket ke Jakarta saja sampai 650ribu atau 900ribu seorang.

Awalnya, kami berencana naik kereta dari Jakarta ke Surabaya. Tapi tiket kereta habis. Haduh! Akhirnya kami mencari tiket bis. Habis juga! AAAA….

Ternyata ada gerbong tambahan dan kami bisa dapat tiketnya. Walaupun harganya lumayan mahal: 550ribu seorang. Argo Anggrek Eksekutif. Dan ternyata, jadwal keberangkatannya adalah tanggl 24 Agustus pukul 21.30WIB! Waduh.. sampai gak ya? Kami kan pesawatnya jam 17.55WIB dari Pangkalpinang.

Well, pesawat kami delay 5 menit dan terus terlambat turun selama setengah jam. Agak khawatir, coz kami harus di Gambir jam 9 malam. Tapi alhamdulillah, jalanan lancar sehingga jam setengah 9 kami sudah sampai gambir. Sempat makan dulu, malah.

Kereta tiba tepat waktu, dan selama perjalanan aman, serta sampai di Pasar Turi juga tepat waktu. Menyenangkan. ^_^

Untuk tiket kembali ke Pangkalpinang? Aku sudah membeli tiket via online, 750ribu untuk 3 orang. Jakarta-Pangkalpinang tanggal 7 September 2011 pukul 06.55WIB.

Tiket dari Bangkalan memang belum nyari sih.. Hihihi…

Semoga kepulanganku setelah lama gak pulang ini benar-benar diberkahi. Amiin…